Senin, 09 Juli 2012

The Amazing Spider-Man [review]

Spidey
What's the first thing that comes to your mind when you hear the word 'reboot'? A different take on a story that had existed before? Or just a simple remake with new casts and stuffs like that?

Menurut wikipedia, reboot (in terms of fiction series) adalah: "to discard much or even all previous continuity in a series and start anew with fresh ideas." Dalam deskripsi ini, seorang penulis bisa menganggap cerita yang sebelumnya sudah ada sebagai irelevan dan menciptakan sebuah dunia baru yang lepas dari cerita sebelumnya.

Film The Amazing Spider-Man yang dirilis tahun 2012 ini merupakan reboot dari trilogi film Spider-Man karya Sam Raimi yang sudah pernah dirilis beberapa tahun lalu. Ketika mendengar berita tentang reboot film Spider-Man ini tahun lalu, saya merasa ide ini cukup blasphemous walaupun juga excited di saat yang sama (it's Spider-Man dude!). Reboot film superhero Marvel sudah pernah dilakukan sebelumnya, yaitu di film Hulk (2003) yang dilanjutkan di film The Incredible Hulk (2008). Reboot Hulk terbilang cukup sukses (at least for me) dan membuat ekspektasi bahwa reboot Spider-Man ini pun akan melebihi sukses film karya Raimi sebelumnya (atau paling tidak menyamainya).

Dalam usahanya untuk menyegarkan cerita Spider-Man, Marc Webb (500 Days of Summer) didapuk untuk menyutradarai film ini. Ditambah lagi dengan cast baru semacam Andrew Garfield (Peter Parker) dan Emma Stone (Gwen Stacy) yang lebih akrab di mata penonton film masa kini, diyakini film ini akan mampu menarik audience lebih banyak (and it does!)

Images

Cerita film ini masih menceritakan tentang awal mula Peter Parker menjadi Spider-Man. Mungkin banyak orang bertanya: "Di mana Mary Jane?" Pasangan iconic dari sang webhead memang tidak muncul di film ini, digantikan oleh Gwen Stacy yang memang cukup terkenal di kalangan fans Spider-Man. Keputusan untuk memasukkan Gwen sebagai love interest dari Peter di film ini adalah sebuah keputusan yang bagus, selain untuk mengenalkan karakter Gwen lebih dalam (she only appeared briefly on Spider-Man 3), sekaligus untuk memberi penyegaran di dalam cerita Spider-Man ini.

Curt Connors aka The Lizard (Rhys Ifans) menjadi villain utama di film ini. Karakter ini mungkin tidak terlalu dikenal di luar pembaca komik Spider-Man, sebuah pilihan yang obscure memang, walaupun untuk konteks cerita film ini kehadiran Curt Connors sangatlah vital.

Overall, this movie is quite enjoyable, walaupun ekspektasi berharap akan lebih Amazing daripada apa yang tersaji di layar lebar selama lebih dari 2 jam ini. Pace film ini memang dibangun secara perlahan, bahkan Peter belum menjadi Spider-Man di setengah jam permulaan film ini. Pace yang lebih lambat justru membangun penokohan karakter, terutama Peter Parker, menjadi lebih kuat.

Yang saya suka dari film ini adalah penokohan Peter Parker yang lebih kuat dibanding film Spider-Man karya Raimi sebelumnya. Di sini Peter benar-benar menunjukkan sisi kejeniusannya dan ketika menjadi Spider-Man personality uniknya yang hobi berbicara pun juga muncul. Berbeda dengan Spider-Man sebelumnya yang cenderung tidak banyak bicara.

Romantic fling antara Peter dan Gwen pun juga oke, mengingat sutradara film ini sebelumnya adalah sutradara film rom-com. Chemistry antara Garfield dan Stone sebagai pasangan di film ini sangat sempurna. Peter sebagai lelaki canggung yang sedang beranjak dewasa dan belajar akan tanggung jawab seakan melengkapi Gwen yang digambarkan sebagai perempuan yang lebih dewasa, tegas, dan berani. Lupakan saja Kirsten Dunst sebagai Mary Jane.

Hal yang membuat saya tidak menyukai film ini adalah Lizard, sang villain. Mungkin karena image Lizard terlanjur menempel, Lizard dalam film ini sangatlah jelek, mengingatkan akan The Abomination di film The Incredible Hulk atau Shin Kamen Rider (yang memang buruk rupa).

Dari segi musik, scoring dan lainnya, cukup oke. Walaupun ada satu momen di mana lagu Coldplay yang saya lupa judulnya merusak momen di salah satu adegan.

If you don't know what movie to watch, watch this one. Sebanding dengan film Spider-Man pertama karya Raimi, walaupun tidak sekeren film Spider-Man 2. Dan seperti film Spider-Man sebelumnya, The Amazing Spider-Man ini akan dibuat menjadi trilogi. Excited? You bet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar