Rabu, 12 September 2012

The xx - Coexist [review]

Coexist

Setelah album debut yang menjanjikan, album kedua seringkali menjadi batu sandungan. Ini adalah kasus yang sering ditemukan di antara band-band atau penyanyi masa kini.

Album self-titled debut the xx yang dirilis pada tahun 2009 adalah sebuah album yang meredefinisi sebuah genre dengan melakukan dekonstruksi total. The xx menyajikan indie pop manis dengan sebuah konsep yang sangat minimalis. Petikan gitar yang gentle, vokal halus bagai bisikan dari Romy Madley Croft dan Oliver Sim, dan beat-beat dan produksi khas Jamie Smith.

Seperti kata Pitchfork, pilihan untuk album kedua hanya ada: melangkah ke teritori yang baru atau menyempurnakan apa yang sudah ada. The xx memilih jalur yang kedua. Walaupun terdengar tidak mungkin untuk menelanjangi sebuah konsep musik yang sudah sangat minimalis, tapi itulah yang mereka lakukan di album ini. Sound gitar yang bagai sebuah garis yang pudar, bisikan halus dari kedua vokalis, dan Jamie semakin meminimalisir beat khas miliknya dan lebih banyak menciptakan sound production yang menghantui sepanjang album.

Ambil saja 'Angels' sebagai contoh. Lead single dari album ini mencontohkan bagaimana komposisi yang minimalis mampu menyentuh lubuk hati terdalam pendengarnya. Ditambah lagi dengan lirik yang sendu "Being in love with you as I am." yang bahkan mampu meluluhkan hati lelaki termaskulin. Mungkin bagi mereka yang berharap bahwa the xx, terutama Jamie, akan lebih mengeksplorasi sound baru, akan sangat kecewa dengan album ini. Album ini sepenuhnya berjalan lambat dari satu lagu ke lagu berikutnya secara natural, musiknya sangat terfokus dan terikat, gelap namun indah.

Tidak ada alasan untuk membenci the xx atas pilihan jalan yang mereka pilih, karena secara keseluruhan mereka telah berkembang lebih baik lagi di album ini.

Saya sangat menikmati album 'Coexist' ini, dan saya menumukan diri saya ditarik untuk mendengarkan album ini lagi dan lagi. Silakan nikmati album ini dan biarkan the xx membius telinga dan pikiran anda.

The xx - Coexist [review]

[[posterous-content:pid___0]] 0 0 1 54 308 Monash University 2 1 361 14.0 Normal 0 false false false EN-US JA X-NONE

Setelah album debut yang menjanjikan, album kedua seringkali menjadi batu sandungan. Ini adalah kasus yang sering ditemukan di antara band-band atau penyanyi masa kini.

Album self-titled debut the xx yang dirilis pada tahun 2009 adalah sebuah album yang meredefinisi sebuah genre dengan melakukan dekonstruksi total. The xx menyajikan indie pop manis dengan sebuah konsep yang sangat minimalis. Petikan gitar yang gentle, vokal halus bagai bisikan dari Romy Madley Croft dan Oliver Sim, dan beat-beat dan produksi khas Jamie Smith.

Seperti kata Pitchfork, pilihan untuk album kedua hanya ada: melangkah ke teritori yang baru atau menyempurnakan apa yang sudah ada. The xx memilih jalur yang kedua. Walaupun terdengar tidak mungkin untuk menelanjangi sebuah konsep musik yang sudah sangat minimalis, tapi itulah yang mereka lakukan di album ini. Sound gitar yang bagai sebuah garis yang pudar, bisikan halus dari kedua vokalis, dan Jamie semakin meminimalisir beat khas miliknya dan lebih banyak menciptakan sound production yang menghantui sepanjang album.

Ambil saja 'Angels' sebagai contoh. Lead single dari album ini mencontohkan bagaimana komposisi yang minimalis mampu menyentuh lubuk hati terdalam pendengarnya. Ditambah lagi dengan lirik yang sendu "Being in love with you as I am." yang bahkan mampu meluluhkan hati lelaki termaskulin. Mungkin bagi mereka yang berharap bahwa the xx, terutama Jamie, akan lebih mengeksplorasi sound baru, akan sangat kecewa dengan album ini. Album ini sepenuhnya berjalan lambat dari satu lagu ke lagu berikutnya secara natural, musiknya sangat terfokus dan terikat, gelap namun indah.

Tidak ada alasan untuk membenci the xx atas pilihan jalan yang mereka pilih, karena secara keseluruhan mereka telah berkembang lebih baik lagi di album ini.

Saya sangat menikmati album 'Coexist' ini, dan saya menumukan diri saya ditarik untuk mendengarkan album ini lagi dan lagi. Silakan nikmati album ini dan biarkan the xx membius telinga dan pikiran anda.