Kamis, 22 Maret 2012

The Raid [review]

[[posterous-content:pid___0]]Perlukah saya memperkenalkan film ini?

Oh well, sebagian besar kalangan, terutama penggemar film, pasti sudah tahu betapa dipuja-pujanya film ini oleh berbagai kritikus. Dari Sundance, Toronto International Film Festival, hingga SXSW yang baru saja berlalu, para kritikus memuji-muji kedahsyatan film ini hingga ada yang melabelinya "Best Action Movie in Deacades" (or something like that :P )

Bagi yang belum mengetahui, film ini adalah film produksi asli Indonesia yang disutradai Gareth H. Evans. Dan bagi yang belum tahu juga, Gareth sebelumnya juga menyutradai film 'Merantau' yang juga sarat aksi. Sutradara boleh bukan orang lokal, tapi konten sepenuhnya lokal :)

Berbeda dari film Evans sebelumnya, 'Merantau', plot cerita dari The Raid jauh lebih simple. Plot utamanya hanyalah: 20 polisi yang menyusup masuk ke gedung yang dikuasai gembong penjahat dan menyeretnya keluar. Terdengar simpel bukan? Begitulah misi yang diberikan oleh Jaka (Joe Taslim) kepada Rama (Iko Uwais) dan anggota polisi lainnya. Mereka harus menyeret Tama (Ray Sahetapy) keluar dari gedungnya yang dipenuhi penjahat bawahannya. Dan dengan twist yang epik, misi Rama dan kawan-kawan untuk menangkap Tama berubah menjadi misi untuk keluar hidup-hidup dari gedung ini.

Lupakan betapa simpelnya plot ini, karena semua akan menguap begitu menonton betapa dahsyat dan menawannya aksi yang memenuhi film ini. Evans dan Iko berkolaborasi dengan baik dalam mengatur koreografi para pemain, terutama di setiap fight scene yang sangat epic.

Scoring juga tak kalah menawan. Mike Shinoda dari Linkin Park bertugas sebagai komposer dari scoring film in dibantu oleh Joe Trapanesei. Contoh yang paling saya suka adalah 'Razors Out', di mana Shinoda berkolaborasi dengan Chino Moreno (Deftones).

Menurut beberapa sumber, sebelum film ini dibeli hak distribusi oleh Sony Pictures, scoring film ini dikerjakan oleh Aria Prayogi dan Fajar Yuskemal yang juga mengerjakan scoring 'Merantau.' Dan menurut beberapa kawan di twitter, scoring asli ini bahkan lebih bagus dari scoring karya Shinoda. Entahlah, bagi saya scoing dari Shinoda sudah sangat memuaskan :)

Bagi kalian yang haus akan action-packed movies, film ini sangat direkomendasikan. Selama kurang lebih 100 menit, kalian akan disuguhi aksi yang menegangkan dan tentunya memuaskan. Dan tak lupa, I would like to give this movie a 5/5 rating just because I'm still in awe with this movie. Happy watching, cheers~

The Hunger Games [review]

The-hunger-games-2012-movie-poster2-e1327095929115-300x444
Ada banyak novel yang diangkat ke dalam format layar lebar. Mulai dari yang sukses (Harry Potter), sukses namun kacangan (Twilight Saga), hingga yang termasuk gagal.

Melanjutkan tren novel diadaptasi menjadi film berikutnya adalah The Hunger Games, yang juga diadaptasi dari novel berjudul sama. Novel asli The Hunger Games dirilis tahun 2008 dan ditulis oleh Suzanne Collins.

The Hunger Games bercerita tentang masa depan di mana sebuah negara bernama Panem berdiri di tanah yang dulunya dikenal sebagai Amerika Utara. Di Panem sempat terjadi pemberontakan yang gagal dari berbagai distrik negara ini di masa lalu. Untuk mengenang kejadian ini, setiap tahunnya pemerintah negara Panem mengadakan 'The Hunger Games', sebuah kompetisi di mana dari 12 distrik dipilih satu pemuda dan satu pemudi berusia 12-18 tahun untuk saling bunuh hingga tersisa satu orang yang bertahan hidup. Pemenang kemudian akan diberi hadiah berlimpah sehingga tidak perlu kuatir akan kesulitan hidup lagi. Kompetisi ini sekaligus sebagai bentuk hukuman bagi setiap distrik dan mengingatkan warganya akan kekuasaan Capitol, ibukota Panem.

Tersebutlah Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence), pemudi dari distrik 12 yang bersukarela mengikuti The Hunger Games demi menggantikan adiknya Primrose (Willow Shields). Katniss dan pemuda dari distrik 12 lain yaitu Peeta Mellark (Josh Hutcherson) kemudian menjadi 'tribute' atau peserta kompetisi The Hunger Games di Capitol di mana mereka akan saling berhadapan dengan anggota 11 distrik lainnya dan saling membunuh satu sama lain demi bertahan hidup.

Plot The Hunger Games ini termasuk sebuah plot yang cukup terkenal di dunia film. Plot di mana orang-orang dikumpulkan untuk saling membunuh untuk bertahan hidup banyak digunakan dari 'The Running Man' yang dibintangi Arnold Schwarzenegger hingga 'Battle Royale' dari Jepang.

Walaupun plot cukup 'pasaran', The Hunger Games sukses menyuguhkan cerita yang menyenangkan, mencakup romansa, thriller, hingga action. Sayangnya plot cerita di awal film berjalan lambat dan tidak begitu menjelaskan cerita film, sehingga menit-menit awal saya cukup kebosanan karena berusaha memahami ceritanya. Menurut beberapa kritikus, film ini dibuat 'less-dark' dari novel aslinya untuk menyesuaikan dengan audiens yang rata-rata masih remaja. Entah benar atau tidak, tapi melihat anak kecil ditusuk dengan tombak sudah cukup gelap bagi saya.

Film ini termasuk oke bagi selera saya pribadi, walaupun saya sempat bosan selama menit-menit awal film ini. Harus diakui bahwa hal yang membuat saya cukup betah menonton film ini selain aksi di kompetisi The Hunger Games adalah kehadiran Jennifer Lawrence yang sangat pas memerankan Katniss.

I would give this movie a 3/5 rating, which is an 'Okay' category for me. If you beg to differ, silakan tonton film ini di bioskop terdekat :)