Minggu, 27 Maret 2011

Beatfest 2011 at Bengkel Night Park featuring MGMT and The Whitest Boy Alive

Event tahunan Beatfest kembali digelar tahun 2011 ini. Dan tidak main-main, Beatfest tahun ini menampilkan MGMT dan The Whitest Boy Alive (yang sebelumnya juga tampil di Beatfest 2008).

Acara yang seharusnya dimulai jam 19.30, jadi agak molor sementara antrian di luar venue masih panjang. Dampaknya ketika Sajama Cut yang menjadi opening mulai perform, sebagian penonton masih ada yang di luar venue.

Sajama Cut memang pas jadi opening untuk event ini. Permainan yang apik cukup memanaskan suasana Beatfest yang kelihatan masih kalem.

Setelah Sajama Cut selesai perform, giliran The Whitest Boy Alive naik ke atas panggung. Erlend, Marcin, Sebastian, dan Daniel cukup santai dan berpakain casual saat tampil. Erlend yang sudah empat kali ke Jakarta (dua kali bersama Kings of Convenience, dua kali bersama The Whitest Boy Alive) kelihatan sudah akrab dengan crowd Indonesia dan rajin berinteraksi dengan penonton. Erlend yang terlihat sangat nerdy dengan kacamata besar dan badan skinny itu terbukti bahwa menjadi chick magnet tidak perlu badan kekar dan tampil keren, cukup dengan permainan gitar yang menyenangkan plus gerakan dansa yang unik maka Erlend sukses membuat para penggemarnya berteriak girang.

The Whitest Boy Alive memuaskan penonton dengan membawakan 10 lagu termasuk 2 lagu baru mereka. Bila tidak ada MGMT mereka bisa membawakan setlist lebih panjang lagi karena jujur saja penampilan mereka sangat menyenangkan.

Dan yang ditunggu-tunggu yaitu MGMT akhirnya mulai muncul pada pukul 22.00. Dan tanpa basa-basi mereka langsung menggeber dengan lagu 'It's Working' dan 'Weekend Wars'. Penonton mulai asik berdansa saat lagu keempat, 'Electric Feel', dimainkan.

Walaupun di atas kertas MGMT adalah Andrew VanWyngarden dan Ben Goldwasser, tapi tanpa tiga orang musisi lainnya penampilan mereka akan sangat hampa.

MGMT total membawakan 17 lagu termasuk 3 lagu di encore. MGMT tampil cukup kalem malam itu, hanya sekali-kali Andrew menyapa penonton. Saya sendiri walaupun bernyanyi sepanjang performance MGMT, tapi agak kurang menikmati juga. Selain karena faktor panasnya udara, juga karena mata perih terkena asap rokok dan lighting plus visual effect menyilaukan MGMT. Penonton juga cenderung kurang histeris, kecuali saat lagu 'Kids' dimainkan yang menyebabkan gempa bumi lokal.

Menyenangkan memang bisa melihat MGMT secara live walaupun saya dan teman-teman kurang menikmati performancenya.

Semoga saat mereka datang lagi ke Jakarta mereka bisa memanaskan Jakarta lagi dengan performance yang lebih mampu dinikmati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar