Jumat malam adalah waktu yang tepat untuk para penduduk kota Jakarta untuk melupakan kesibukan mereka dan mengawali weekend untuk bersantai.
Dan kelihatannya konser bertajuk Passion Alive yang diadakan pada Jumat malam tanggal 12 November 2010 oleh ISMAYA Live ini sangat tepat karena mampu mengundang massa dari pemuda-pemudi SMA hingga yang sudah bekerja kantoran. Tentu saja mereka semua sangat menantikan penampilan The Temper Trap, yang beranggotakan seorang WNI sebagai vokalisnya.
Gerbang dibuka pada pukul 5 sore dan mulai jam 6 para penonton terlihat sudah antri untuk masuk ke dalam gedung Tennis Indoor Senayan. Dan ISMAYA Live selaku promotor terlihat sangat ingin memanjakan para penonton malam itu. Sebelum masuk ke area konser, para penonton menunggu di Starmild Lounge, sebuah ruangan indoor full AC dengan beberapa stand yang menjual makanan-minuman serta merchandise.
Setelah bersabar cukup lama, arena konser pun dibuka pada pukul 7. Walaupun sudah dibuka sejak jam 7, acara baru dimulai pada pukul 8. Konser pun dimulai dengan penampilan band lokal kebanggaan Indonesia yaitu Efek Rumah Kaca.Aksi Efek Rumah Kaca malam itu menandakan kembalinya Adrian sang bassis setelah beberapa bulan menjalani masa penyembuhan setelah menjalani operasi mata. Malam itu Efek Rumah Kaca membawakan lagu-lagu dari ke-2 album milik mereka seperti 'Balerina', 'Di Udara', dan 'Melankolia'. Mereka juga tak lupa membawakan lagu baru mereka berjudul 'Hilang'.
Setelah Efek Rumah Kaca menyelesaikan penampilannya, giliran James Yuill untuk tampil di hadapan penonton. Nama James Yuill memang masih terdengar asing bagi kebanyakan orang, bahkan sebagian penonton pun tidak tahu siapa dia dan musik apa yang dibawakannya.
James Yuill sendiri adalah seorang Inggris tulen dengan aksen British kental dann terlihat nerdy dengan kacamata besar miliknya. Tapi jangan meremehkan James hanya dengan melihat penampilannya. Dia sangat pintar dalam membawakan lagu-lagu electronic dengan sentuhan folk. Julukan "a one-man band armed with a laptop, mixing decks and an acoustic guitar" pun sepertinya tak salah.
Malam itu James membawakan lagu-lagu dari 2 album miliknya seperti 'Give You Away', 'Crying for Hollywood', 'This Sweet Love', dan beberapa lagu lainnya. Total ia membawakan 8 buah lagu. Walaupun banyak penonton yang tidak familiar dengannya, pujian untuknya terus mengalir dari penonton. Apalagi kalau bukan karena kejeniusannya memainkan gitar akustik sambil mengutak-atik mixing deck dan drum machine miliknya.
Dan setelah James Yuill selesai, yang ditunggu-tunggu pun siap untuk tampil. The Temper Trap membuka penampilan dengan permainan instrumental yang langsung memanaskan suasana.
Tidak tanggung-tanggung, malam itu The Temper Trap dengan bantuan seorang additional player berhasil memuaskan penonton dengan memainkan seluruh lagu dari album debut mereka 'Conditions'. Penonton yang memang sangat menunggu penampilan mereka, ikut sing-along sepanjang penampilan mereka.
Komunikasi dengan penonton pun berjalan santai. Dougy sang vokalis berinteraksi dengan penonton dalam bahasa Indonesia, dan penonton pun menyambut dengan antusias. Walaupun anggota lainnya tidak ikut berbicara dengan penonton, mereka terlihat sangat antusias. Terlihat saat Lorenzo sang gitaris beberapa mengabadikan foto para penonton dengan kamera miliknya, ia bahkan membagi-bagi pick guitar miliknya untuk para penonton.
Konser The Temper Trap malam itu terbilang cukup sukses. ISMAYA Live sebagai promotor patut mendapat pujian, karena mampu mengatur konser dengan sangat rapi dan teratur.
Setelah konser selesai, pujian pun mengalir untuk The Temper Trap dan ISMAYA Live atas konser yang menyenangkan tersebut. Semoga di lain waktu Dougy dan kawan-kawannya mau untuk bermain di Indonesia lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar